Senin, 20 November 2017

PT SOLID GOLD BERJANGKA | Gagal Pertahankan Kenaikan

PT SOLID GOLD BERJANGKA - Harga Minyak Mentah Gagal Pertahankan Kenaikan Mingguan; Bagaimana Minggu Ini?




PT SOLID GOLD BERJANGKA LAMPUNG - Diperkirakan harga minyak mentah berpotensi turun dengan kekuatiran peningkatan produksi AS. Namun jika dollar Amerika Serikat terus melemah dapat memicu kenaikan. Harga diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support $ 56,00 -$ 55,50, dan jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 57,00-$ 57,50.

Harga minyak mentah naik pada akhir perdagangan Sabtu dinihari minggu lalu, namun belum dapat mengatasi kerugian pada minggu ini, yang tertekan oleh kekhawatiran akan kelebihan pasokan.

Harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat berakhir naik $ 1,41, atau 2,6 % menjadi $ 56,55 per barel. Untuk minggu ini harga minyak mentah Amerika Serikat turun 0,5 %.

Harga minyak mentah berjangka Brent naik $ 1,23, atau 2 %, pada $ 62,59 per barel pada pukul 2:27. ET (1827 GMT), pulih setelah lima sesi mengalami kerugian.

Sebuah kebocoran minyak 5.000 barel di South Dakota – yang menyebabkan TransCanada Corp menutup sistem pipa Keystone pada hari Kamis, memberikan sentimen bullish.

Namun harga minyak masih mencatat penurunan mingguan pertama mereka dalam enam minggu, karena tanda-tanda kenaikan produksi A.S. diperparah oleh keraguan bahwa Rusia akan mendukung kesepakatan OPEC untuk memperpanjang pembatasan produksi.

Produksi mingguan minyak mentah Amerika Serikat mencapai rekor 9,65 juta barel per hari (bpd) bulan ini, yang berarti produksi Amerika Serikat hampir 15 % dari harga terendah terakhir di pertengahan 2016.

Jumlah kilang yang beroperasi di ladang minyak Amerika Serikat tidak berubah, setelah membukukan kenaikan terbesar sejak Juni di minggu sebelumnya, kata perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes.


PT SOLIDGOLD BERJANGKA

Badan Energi Internasional mengatakan pada hari Kamis bahwa Amerika Serikat harus memperhitungkan 80 % kenaikan global dalam produksi minyak.

Pertemuan OPEC berikutnya pada 30 November. Tetapi tanda-tanda bahwa dukungan Rusia untuk kesepakatan tersebut mungkin akan goyah telah memunculkan ketidakpastian dan merongrong rally baru-baru ini.

Analis mengatakan dukungan Rusia untuk meresmikan perpanjangan kesepakatan dipertanyakan, bahkan jika hanya untuk menunda keputusan sampai kuartal pertama 2018.

Arab Saudi telah mengisyaratkan kemauan untuk memperpanjang pembatasan, yang akan berakhir pada Maret 2018, demikian menteri energi Khalid al-Falih.

Beberapa analis mengatakan bahwa fokus pasar pada pengurangan produksi OPEC terlalu dibesar-besarkan, dengan mengatakan dampaknya terhadap surplus sangat rendah.
PT SOLIDGOLDBERJANGKASumber : Vibiznews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar